Rabu, 27 Oktober 2010

PRIVATISASI




Definisi Privatisasi  ( Menurut UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN ) adalah penjualan saham Persero (Perusahaan Perseroan), baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat.
Privatisasi dilakukan pada umumnya didasarkan kepada berbagai pertimbangan antara lain sebagai berikut :
-        Mengurangi beban keuangan pemerintah, sekaligus membantu sumber pendanaan pemerintah (divestasi).
-        Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan.
-        Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perusahaan.
-        Mengurangi campur tangan birokrasi / pemerintah terhadap pengelolaan perusahaan.
-        Mendukung pengembangan pasar modal dalam negeri.
-        Sebagai flag-carrier (pembawa bendera) dalam mengarungi pasar global.

Secara teori, privatisasi membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang oleh para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang negatif, karena memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat penghematan-penghematan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan profit.
Privatisasi menjadikan pengelolaan lebih profesional dan lebih efisien karena sektor swasta pada umumnya lebih berorientasi pada profesionalitas. dampaknya, akan menghasilkan produk yang berkualitas bagi masyarakat, selain itu juga pelayanan yang diberikan akan lebih baik.

       Namun disisi lain privatisasi akan menjadikan harga menjadi mahal, karena swasta profit oriented (mencari untung / laba sebesar - besarnya). akbiatnya, tidak seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati produk tersebut. selain itu, apabila privatisasi yang dilakukan adalah dengan menjual badan usaha tersebut  kepada negara luar, ujung - ujungnya keuntungan akan "lari" ke negara luar, bukan untuk dalam negeri.

Jadi, menurut saya privatisasi boleh saja dilakukan karena privatisasi ini dapat mendorong terbentuknya pasar bebas, asalkan dapat membantu dan menyediakan layanan yang baik untuk masyarakat, memperhatikan aspek-aspek hukum negara, dan adil untuk negara sendiri.

Selain itu pemerintah juga harus memperhatikan mengenai privatisasi ini. Jika tidak semua perusahaan BUMN yang akan menguntungkan bagi Negara dan memberi pemasukan yang cukup dapat di privatisasi menjadi hak pribadi atau menjadi milik Negara lain sehingga dapat merugikan Negara itu sendiri.

APA SIH IQ, EQ, SQ DAN RQ ?

Hai teman-teman semua, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “apa sih IQ, EQ, SQ dan RQ itu?”
Teman-teman pasti sudah mengenal istilah – istilah tersebut, namun ingin tahu selengkapnya mengenai istilah-istilah tersebut, mari kita pelajari bersama-sama…….
Di dunia ini manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, kerena manusia diciptakan dengan kecerdasan. Kecerdasan ini yang akan terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidup manusia ke arah yang lebih baik dengan proses berfikir dan belajar.
Secara global kecerdasan manusia terdiri dari :



1.       IQ (intelligence Quotient)
Berdasarkan referensi yang saya dapatkan, IQ merupakan kecerdasan untuk menganalisis, berfikir, menentukan kausalitas, berfikir abstak, bahasa, visualisasi, dan memahami sesuatu. Kecerdasan IQ seseorang dapat diukur melalui “tes IQ”. Degan tes ini seseorang dapat mengetahui seberapa besar kecerdasan IQnya.
IQ ini sangat erat kaitannya dengan logika dan akademis seseorang, sehingga IQ ini sering dijadikan patokan untuk mengukur tingkat kecerdasan manusia. Padahal dalam kenyataannya IQ ini hanya berperan 20% dilingkungan masyarakat.

2.       EQ (Emotional Quotient)
Menurut Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si,  EQ merupakan kemampuan berempati, bela rasa, dan memahami diri dan perasaan orang lain, dan motivasi untuk maju. EQ merupakan persyaratan dasar untuk menggunakan IQ secara efektif. Dengan demikian IQ bukanlah satu-satunya kecerdasan yang menentukan keberhasilan seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari EQ lebih berperan, karena sebagai makhluk sosial kita harus berhubungan dengan orang lain baik secara verbal maupun secara emosional. Dalam hal  ini manusia akan lebih mengandalkan perasaannya untuk berhubungan manusia. Oleh karena itu, Emotional Question sangat berpengaruh dalam menentukan kesuksesan manusia jika manusia bisa mengendalikannya dengan baik, Emotional Question ini memiliki persentasi 80% dalam menentukan kesuksesan seseorang.
Jika seseorang kurang bisa mengendalikan EQ ini, maka dia akan dianggap sebagai seseorang yang egois dan anti sosial.

3.       SQ (Spiritual Quotient)
Dari namanya kita dapat menyimpulkan bahwa SQ merupakan kemampuan yang berkaitan dengan religious seseorang. Spiritual Question ini menurut saya merupakan inti dari segala kecerdasan manusia, karena SQ dapat membimbing kecerdasan lainnya. 
Menurut Danar Zohar dan Ian Marshal, pakar psikolog didalam bukunya “SQ: Spiritual Quotient, The Ultimate Intelligence” memberikan pandangan mengenai tanda-tanda orang yang memiliki SQ tinggi. Tanda-tandanya adalah seperti berikut :
  • Ber kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaannya
  • Cenderung untuk memandang segala hal itu berkaitan (holistik)
  • Mampu untuk bersikap fleksibel (secara aktif dan spontan)
  • Cenderung untuk bertanya “bagaimana jika?” atau “mengapa?” ketika mencari jawaban yang paling mendasar
  • Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
  •  Memiliki kualitas hidup yang didasari dari visi dan nilai-nilai
  • Merupakan pemimpin yang bertanggungjawab serta berpengabdian
  • Mampu untuk menghadapi dan melewati rasa takut
  • Menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak perlu
                                                                                                                      
4.       RQ (Religious Quotient)
Merupakan kemampuan seseorang untuk menjalankan segala aturan agama yang dianutnya. Dengan demikin RQ ini hana dimiliki oleh sesorang yang memiliki agama. Orang yang tidak memiliki agama tidak akan memiliki RQ ini. RQ ini berfungsi untuk memberikan ketenangan dalam diri manusia. Karena setiap agama akan selalu mengarahkan manusia kepada hal yang baik dan membimbing manusia dalam menjalani hidupnya.

Followers