Pengertian Grid Computing
Komputasi Grid adalah
penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi
dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala
besar.
Grid computing merupakan cabang dari distributed computing.Gridkomputer
memiliki perbedaan yang lebih menonjol dan di terapakan pada sisi infrastruktur
dari penyelesaian suatu proses. Grid computing adalah suatu bentuk cluster
(gabungan) komputer-komputer yang cenderung tak terikat batasan geografi. Di
sisi lain, cluster selalu diimplementasikan dalam satu tempat dengan
menggabungkan banyak komputer lewat jaringan.
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati (device), aplikasi pada Grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal. Dalam pengertian yang lebih teknis, Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati (device), aplikasi pada Grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal. Dalam pengertian yang lebih teknis, Grid computing merupakan sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya (resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Konsep Grid computing pertama kali dieksplorasi pada
tahun 1995 melalui eksperimen yang dikenal sebagai I-WAY, dimana jaringan
berkecepatan tinggi digunakan untuk menghubungkan dalam waktu singkat, suber
daya yang sifatnya high-end pada 17 situs di sepanjang Amerika bagian Utara.
Selepas aktifitas ini, berkembang pula sejumlah proyek penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan teknologi inti Grid computing untuk hal-hal yang
lebih “produktif” bagi berbagai komunitas dan disiplin keilmuan. Tidak kurang
dari badan bernama National Technology Grid bentukan US National Science
Foundation (Lembaga Ilmu Pengetahuan AS), yang bekerjasama dengan Information
Power Grid dari NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat), bersama-sama
membentuk sebuah infrastruktur Grid computing untuk melayani kegiatan para
peneliti di NASA maupun berbagai universitas di Amerika Serikat.
Komputasi grid vs komputasi paralel, yaitu :
- komputasi paralel bersifat homogen (seluruh
resource yang digunakan serupa) sedangkan komputasi grid bisa bersifat
heterogen (berasal dari bermacam-macaam resource yang berbeda) ataupun
homogen.
- komputasi paralel hanya terdiri dari satu
cluster, sedangkan komputasi grid bisa terdiri dari beberapa cluster
- pembagian job execution dalam koputasi
paralel harus sama besar antar tiap resource, sedangkan pada komputasi
grid tidak harus sama.
“Secara umum
bisa disimpulkan bahwa komputasi paralel, merupakan bagian dari komputasi grid.”
Implementasi grid telah dilakukan oleh sebagian besar
negara di dunia, sebagai contoh Hongkong yang telah merngimplementasikan GRid
dengan tujuan sebagai R&D Grid, grid bagi institusi pemerintahan, dan
industri serta grid untuk berhubungan dengan partner negara lain d lingkungan Cina
dan Asia-Pasific.
Sedangkan Indonesia sendiri sudah memulai riset
tentang grid pada tahun 2006 dengan diusulkannya sebuah infrastruktur GRID
tingkat nasional RI-GRID, yaitu infrastruktur komputasi grid di tingkat negara
Republik Indonesia yang bertujuan memanfaatkan sumber daya komputasi yang
berada di institusi-institusi penelitian baik saat ini maupun di masa akan
datang sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negara ini untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga saat ini telah berkembang
lagi menjadi InGrid (Inherent Grid) yaitu grid yang berdiri pada
jaringan INHERENT (sistem jaringan antara perguruan tinggi negeri, swasta di
seluruh Indonesia) .
Berikut adalah beberapa konsep dasar dalam Grid
Computing:
- Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara
lokal.
- Sumber daya berbeda dapat mempunyai
kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola
oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda,
Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya
berbeda pada Grid.
- Sifat alami dinamis: Sumber daya dan
pengguna dapat sering berubah
- Lingkungan kolaboratif bagi e-community
(komunitas elektronik, di internet)
Secara umum, elemen-elemen dari infrastruktur Grid
adalah
- Hardware/Sumber daya (Dibuat tersedia dari
site-site berbeda yang terdistribusi secara geografis, mencakup
CPU/Storage/Instruments, dll…)
- Software: Sesuatu yang menghubungkan
bersama-sama semua sumber daya ini: middleware. Beberapa aplikasi untuk
menggunakan sumber daya komputasi yang dibuat tersedia
- Orang-orang: Siapa yang memelihara Grid, dan
Siapa yang menggunakan Grid
Middleware adalah lapisan atau layer perangkat lunak
(software) yang terletak antara sistem operasi dan aplikasi. Elemen-elemen
dasar dari Middleware ini adalah
- Keamanan (security)
- Pengelolaan sumber daya (resource
management)
- Pengelolaan data (data management)
- Layanan informasi (information services)
Solusi bagi middleware yang telah tersedia, di
antaranya adalah
- Globus Toolkit (Argonne+ISI)
- LCG/Glite (dari proyek Uni Eropa)
- Gridbus (Melbourne, Australia)
- Unicore (Jerman)
- Dan masih banyak lainnya.
Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan
komputasi Grid adalah:
- Perkalian dari sumber daya: Resource pool
dari CPU dan storage tersedia ketika idle
- Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi
simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup
domain yang lebih luas
- Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi
dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda,
Metodologi penelitian yang lebih baik
- Data: Akses terhadap sumber data global, dan
Hasil penelitian lebih baik
Ukuran dan/atau kompleksitas dari masalah mengharuskan
orang-orang dalam beberapa organisasi berkolaborasi dan berbagi (share) sumber
daya komputasi, data dan instrumen sehingga terwujud bentuk organisasi baru,
VIRTUAL ORGANIZATION.
Organisasi virtual, sebagai hasil kolaborasi,
memberikan beberapa keuntungan lebih lanjut, di antarnya:
- Sumber daya dan orang-orang yang tersebar
- Dihubungkan oleh jaringan, melintasi
domain-domain admin
- Berbagi sumber daya, tujuan bersama
- Dinamis
- Fault-tolerant
- Tidak ada batas-batas geografis: Tidak ada
masalah VISA karena tidak diperlukan perjalanan orang
Sampai saat ini dan diperkirakan berlaku dalam
beberapa tahun ke depan, ada kecenderungan besar komputasi Grid digunakan untuk
:
- Jaringan penelitian publik bagi para
peneliti dan ilmuwan, EGEE, GEANT, dll
- Keterlibatan lebih banyak dari institusi
keuangan (Bank, dll). Aplikasi keuangan yang lebih baru saat ini ditulis
untuk GRID aware atau dapat digunakan pada Grid
- Tidak lagi hanya komputasional tetapi
sekarang juga layanan (service)
- Service Oriented Architecture (SOA).
Enkapsulasi dari sekumpulan aplikasi atau layanan sebagai suatu antarmuka
tunggal yang dapat dionfigurasi ulang berdasarkan pada kebutuhan end-user.
Standard bagi manajemen data.
- Komputasi Awan (cloud computing). Kemampuan
untuk men-deploy atau men-deliver layanan/sumber daya seperti dibutuhkan.
Seperti halnya aplikasi network lainnya, Grid
computing haruslah bersandar pada satu set standar dan protokol tertentu.
Kendati tidak ada standar formal yang telah ditetapkan untuk aplikasi Grid
computing (saat ini sedang disiapkan oleh Grid Forum), telah ada semacam
konsensus dalam teknologi intinya. Pada dasarnya, semua proyek Grid computing
dibuat berdasarkan protokol dan servis yang disediakan oleh Globus Toolkit yang
dikembangkan oleh Argonne National Laboratory bekerjasama dengan tim dari
Information Sciences Institute, University of Southern California dan beberapa
institusi lainnya. Infrastruktur yang memiliki arsitektur terbuka
(open-architecture) dan bersifat open-source ini menyediakan banyak fungsi
dasar yang dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi yang memanfaatkan Grid
computing.
Walaupun internet dan Grid computing adalah teknologi
yang relatif baru, namun telah terbukti bermanfaat, dan masa depan teknologi
ini kelihatannya cukup menjanjikan. Di masa depan, saat teknologi, sistem
jaringan, dan model bisnis untuk keperluan ini telah berkembang, dimungkinkan
bagi komunitas ilmuwan untuk membentuk semacam “Science Grids”, yang
menghubungkan sumber daya yang berbeda untuk mendukung komunikasi, akses data
dan komputasi untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Saat itu, penggunaan
superkomputer untuk keperluan analisis data dengan kompleksitas tinggi bisa
digantikan oleh sejumlah besar workstation yang tersebar di seluruh dunia yang
bekerja secara bersamaan dalam Grid computing.
Referensi dapat dilihat disini
Referensi dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar